Dalam membaca Al-Qur’an, ada adab-adab membaca Al-Qur'an yang harus
diperhatikan dan dilakukan oleh kaum muslimin sebagai berikut :
Suci badan. Al-Qur’an merupakanfirman Allah S.W.T, wahtu yang dimuliakan. Maka sangat tidak tepat jika kita tilawah Al-Qur’an sementara badan kita dalam kondisi kotor, apalagi terkena najis.
Suci badan. Al-Qur’an merupakanfirman Allah S.W.T, wahtu yang dimuliakan. Maka sangat tidak tepat jika kita tilawah Al-Qur’an sementara badan kita dalam kondisi kotor, apalagi terkena najis.
Wudhu.
Hendaknya kita mengambil air wudhu terlebih dahulu sebelum
tilawah Al-Qur’an, karna pada saat kita tilawah kita menyentuh mushaf Al-Qur’an
Al-Karim. Hendaknya kita sadari bahwa Al-Qur’an ini tidak sama dengan
buku-buku, majalah atau Koran yang seenaknya kita perlakukan.
ü
Bersih
tempat. Tidak boleh bagi kita membaca Al-Qur’an di tempat-tempat yang tidak
pantas, seperti tempat pembuangan sampah. Dan larangan yang lebih besar membawa
mushaf atau membaca Al-Qur’an di WC.
ü
Khusyu’. Menghadirkan
hati dan merasa bahwa ayat-ayat itu di tujukan secara khusus buat kita adalah
jalan mencapai khusyu’.
ü
Tenang
dan tentram. Sebaliknya, tidak dibenarkan membaca Al-Qur’an dengan
tergesa-gesa, gugup, atau merasa di mkejar setoran. Bukankah membaca Al-Qur’an
merupakan dzikir dan dengan dzikir hati kita akan tenang ?
ü
Bersiwak
sebelum mulai. Dengan begitu, bau mulut kita menjadi harum saat melantunkan
ayat-ayat Ilahi. Sebaliknya, tidak sepantasnya kita tilawah sementara itu mulut
kita bau tidak sedap, apalagi bau jengkol yang tidak disukai Rasulullah S.A.W
ü
Ta’awudz
di permulaan. Sebagaimana firman Allah S.W.T : Apabila kamu membaca
Al-Qur’an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah S.W.T dari syetan
yang terkutuk. (Q.S An-Nahl : 98).
ü
Basmalah
di setiap awal surat. Pada semua mushaf sudah tercantum basmalah diawal
setipa surat untuk memudahkan melaksanakan adab tilawah ini. Hanya ada satu
surat yang dikecualikan yakni surat At-Taubah atau surat Bara’ah. Tidak boleh
mendahului dengan basmalah, tetapi cukup dengan ta’awudz.
ü
Tartil.
Yaitu membaca Al-Qur’an secara
perlahan dan sesuai dengan kaidah tajwid.
ü
Sujud
bila betemu Ayat Sajdah. Ayat-ayat sajdah ini ada pada lima belas tempat di
dalam Al-Qur’an.
ü
Tadabbur.
Yakni memikirkan ayat yang dibaca, berusaha secara sistematis untuk memahami
Al-Qur’an, sehingga dapat melakukan petunjuk Al-Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari.
Demikian adab-adab tilawah
Al-Qur’an. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan hidayah dan taufiq
dari Allah S.W.T untuk mengamalkan adab-adab ini.
Wallahu a’lam bish shawab, Wallahua’lam.^_*


